Minggu, 16 Februari 2014

FORK Sepeda

Salam Gowes !!!

Garpu depan sepeda atau yang sering kita sebut dengan nama Fork adalah bagian sepeda yang berfungsi menghubungkan roda (whellset) depan dengan kemudi (handlebar). Fork sepeda ada yang tidak mempuyai pegas (Rigid Fork) dan ada juga yang mempunyai pegas (Suspension Fork). Umumnya Sepeda MTB mempunyai fork yang mempunyai pegas (Suspension Fork).

forkmc0

Fork yang beredar di pasaran tersedia berbagai jenis, merek dan ukuran. Ukuran travel fork setiap jenis sepeda gunung berbeda, tergantung pada spesifikasi, fungsi dan kebutuhan.

Panjang pendeknya travel fork juga akan berpengaruh pada :

a.     Tinggi rendahnya handlebar
b.     Kenyamanan
c.     Kestabilan
d.     Kecepatan/speed

Dalam pemilihan panjang travel fork, kita harus menyesuaikan jenis frame sepeda dan medan yang akan kita lalui, karena jika salah memilih akan mengganggu kenyamanan dalam bersepeda dan juga dapat menyebabkan kecelakaan. 

Berikut ini ukuran panjang travel yang berlaku pada umumnya : 
1. Fork Sepeda MTB - XC (Cross Contry) : travel 80mm - 100mm - 120 mm
2. Fork Sepeda MTB - AM (All Mountain) : travel 120mm - 140mm - 160 mm
3. Fork Sepeda MTB - DJ (Dirt Jump) : travel 100 mm
4. Fork Sepeda MTB - DH (Down Hill) : travel 180mm - 200mm
5. Fork Sepeda MTB - FR (Free Ride) : travel 180mm - 200mm
 
 
 
Tips 'n Trik Setting Fork :
 
Biasanya pada fork sepeda gunung kita akan ditemukan tanda Plus (+) dan Minus (-). Tanda Plus - Minus mempunyai fungsi untuk mengatur kecepatan rebound Shock (posisi ketika shock kembali naik keatas setelah terjadinya tekanan pada suspensi).
 
Tanda Plus (+) artinya menahan lebih lambat naik kembali.
Tanda Minus (-) artinya tidak menahan lagi posisi naik dan langsung dilepas untuk kembali ke posisi semula
 
Bila goweser ingin  shock lebih lambat memantulkan posisi dekompresi, maka diatur dengan posisi tanda Plus (+). Setting Plus ini biasanya digunakan ketika menghadapi jalan lebih mulus dan rata dengan sedikit hambatan karena dapat menahan shock depan tidak banyak bergerak. Setting ini akan membuat tangan lebih nyaman ketika shock memantul kembali karena gerakan shock akan memantul sedikit lebih lambat tertahan oleh sistem rebound dari fork.
 
Sebaliknya bila para goweser ingin agar shock bekerja lebih agresif dan suspensi shock melesat naik setelah dekompresi maka diatur dengan posisi tanda Minus (-). Setting Minus ini sangat berguna dan aman ketika menghadapi jalan yang sangat tidak rata seperti jalur berbatu dan kontur jalan yang jelek. Karena shock akan agresif memantul ke posisi asal untuk meredam getaran.

Dianjurkan setting Plus dan Minus hanya mencapai 90% putaran dari titik tengah, tidak secara penuh memutar penahan suspensi shock depan, sisakan sedikit sehingga shock tidak terlalu tertahan oleh rebound atau tidak langsung melesat naik tanpa penahan rebound
 
Untuk menghadapi tanjakan disarankan untuk mengunci (lock) suspensi depan agar tidak bekerja naik - turun, hal ini dengan tujuan ketika menanjak dan goweser berdiri di atas sadel untuk melakukan kayuhan pedal yang kuat, energi dan tenaga goweser tidak terbuang percuma karena suspensi depan yang naik turun. Suspensi yang static, membuat energi ketika kita mengayuh sepeda dengan berdiri benar-benar tersalurkan secara menyeluruh pada crank. Untuk Fork yang tidak mempunyai sistem lock, sebaiknya goweser tidak dalam posisi berdiri ketika mengayuh pada tanjakan.
 
Semoga bermanfaat.




Rabu, 18 Desember 2013

Funbike Granwis 2013

Jalur Funbike Granwis 2013  ini masih seperti jilid yang pertama yaitu masih menganut jalur semi xc, otomotasi para goweser harus melahap tidak hanya jalur jalan aspal juga juga jalan kerikil/tanah.

Dalam rangka memupuk kebersamaan dan kekompakan serta silaturrohim, Goweser El cycle Mugati juga mengikuti acara fun bike tersebut. berikut beberapa penampakannnya :



Doorprize dalam funbike merupakan sesuatu yang sangat ditunggu oleh pesertanya. Begitu juga dalam funbike granwis 2013 yang menyediakan doorprize yang dibilang wah, diantaranya : umroh, mesin cuci, sepeda dll. Para goweser el cycle mugati akhirnya mendapatkan doorprize seperti tahun kemarin yaitu tidak mendapatkan doorprize apapun :D

Selasa, 28 Mei 2013

Jenis & Ukuran Frame Sepeda

Salam Gowes !!!
Para goweser tentunya tahu bahwa frame sepeda merupakan jantung dari sepeda itu sendiri, dan disarankan ukuran dari frame sepeda haruslah sesuai postur tubuh goweser. Frame sepeda yang tepat  mempunyai ukuran yang berimbang dengan pengguna sepeda akan memberikan keseimbangan akan tinggi dan panjang sepeda, juga respon dan kenyamanan bersepeda. Di pasaran beredar bermacam variasi frame sepeda dari berbagai merk dengan harga yang variatif pula, dan para goweser mempunyai keuntungan untuk memilih mana frame yang sesuai untuk dirinya dan pas dikantong harganya. Sebelum goweser memilih frame sepeda yang tepat, ada baiknya kita mempelajari dulu jenis dan ukuran dari frame sepeda.



   Jenis – Jenis  Frame Sepeda 
  1. Besi. Dengan berkembangnya teknologi, besi sudah ditinggalkan sebagai bahan dasar frame sepeda karena harganya yang mahal, berat dan cepat korosi.
  2. Baja. Unggul dalam kekuatan tak membuat baja menjadi bahan favorit sebagai bahan dasar frame sepeda meskipun materialnya lebih kuat dari besi, berat dan rentan akan korosilah penyebabnya mengapa sekarang baja tidak terlalu diminati lagi.
  3. Alumunium. Lebih ringan dari baja walaupun demikian kekuatannya menyamai besi dan baja, juga tahan karat disamping harganya murah membuat alumunium diminati sebagai bahan Frame Sepeda Yang Tepat di pasaran. Namun demikian alumunium juga memiliki kelemahan dimana saat pemakaian diatas 5 tahun kekakuan dan presisinya mulai berkurang, akibatnya jika rusak akan sulit di perbaiki
  4. Titanium. Tingkat kepadatan dan ketahanan titanium sama dengan baja tapi lebih ringan dan tahan korosi. Memilih titanium sebagai bahan dasar Frame Sepeda Yang Tepat tidaklah salah tapi pe-sepeda juga harus mengetahui bahwa kelemahannya adalah dari segi harganya yang mahal dan tingkat kekakuan yang hanya mencapai setengah dari tingkat kekakuan baja, serta kesulitan yang cukup tinggi dalam memperbaikinya jika terjadi kerusakan
  5. Serat Karbon. Berasal dari benang karbon yang dicampur dengan epoxy resin membuat serat karbon mempunyai kelenturan dan kekuatan yang bisa disesuaikan kebutuhan pengguna, tidak beresiko korosi, bahan yang ringan dan harga yang tidak terlalu mahal bisa menjadi faktor penentu pe-sepeda untuk memilih serat karbon sebagai bahan dasar Frame Sepeda Yang Tepat. Akan tetapi patut diketahui juga kelemahan dari serat karbon yang rentan akan panas  tinggi dan tidak tahan api.

Ukuran Frame Sepeda 

Penentu kenyamanan dan efisiensi bersepeda terletak dari ukuran frame sepedanya, bukan pada kecanggihan teknologi ataupun harganya yang mahal. Untuk mendapatkan ukuran frame sepeda yang tepat secara umum didapatkan dari menghitung tinggi badan dan panjang kaki goweser, untuk panjang kaki di ukur dari pangkal paha sampai ujung kaki tanpa alas.

Sederhananya, ketika goweser berdiri dengan dua kaki tanpa alas menjepit frame sepeda (stand over height) sisakan ruang beberapa centimeter antara top tube / bagian atas frame dengan pangkal paha. Kemudian perhatikan jarak antara sadel dan stang (cockpit length), pastikan cukup ruang gerak untuk lutut dan siku dalam posisi mengayuh pedal. Pastikan pergerakan tungkai kaki (leg extention) ketika mengayuh pedal tidak terlalu tertekuk ataupun terlalu merenggang karena akan mengakibatkan cedera otot kaki dan hilangnya efisiensi bersepeda.

Lebih jauh jangan pernah ragu bertanya pada penjual atau ahlinya tentang ukuran frame sepeda yang tepat buat bersepeda. Dan untuk memudahkan memilih, berikut ada beberapa tingkat ukuran frame sepeda yang beredar di pasaran:

  1. XXS – sangat kecil sekali. Dengan ukuran tinggi badan antara 148 sampai 152 cm maka ukuran frame sepedanya adalah 47-48 cm.
  2. XS – sangat kecil. Dengan ukuran tinggi badan antara 152 sampai 160 cm maka ukuran frame sepedanya adalah 49-50 cm.
  3. S – kecil. Dengan ukuran tinggi badan antara 160 sampai 168 cm maka ukuran frame sepedanya adalah 51-53 cm.
  4. M – sedang. Dengan ukuran tinggi badan antara 168 sampai 175 cm maka ukuran frame sepedanya adalah 54-55 cm.
  5. L – besar. Dengan ukuran tinggi badan antara 175 sampai 183 cm maka ukuran frame sepedanya adalah 56-58 cm.
  6. XL – sangat besar. Dengan ukuran tinggi badan antara 183 sampai 191 cm maka ukuran frame sepedanya adalah 58-60 cm.
  7. XXL – sangat kecil sekali. Dengan ukuran tinggi badan antara 191 samppai 198 cm maka ukuran frame sepedanya adalah 61-63cm. (dari berbagai sumber)


Senin, 22 April 2013

Tips & Trik Merawat Sepeda

Salam Gowes !!!

Para goweser tentunya akan merasa nyaman bersepeda jika sepeda yang dipakai selalu dalam kondisi baik. Untuk mendapatkan performa sepeda yang selalu baik, tentunya sepeda harus selalu dirawat yang bisa dilakukan denan mencuci, mengecek kondisi dari bagian-bagian sepeda, melumasi dan menyimpan sepeda dengan benar. Sehingga sepeda terhindar dari hal-hal yang dapat mengurangi kinerja dan performanya.

Berikut beberapa tips dan trik cara mencuri, merawat, melumasi dan menyimpan sepeda kesayangan para goweser :

A. Tips & Trik Mencuci Sepeda :
  1. Jika akan mencuci sepeda, hindari mencuci sepeda dengan air bertekanan tinggi. Sebenarnya tidak apa-apa untuk beberapa bagian, tapi hindari BB dan Hubs, juga kabel rem dan shifter yang ‘telanjang’.
  2. Setelah mencuci sepeda jangan lupa untuk mengelap dan mengangin-anginkan dan jemur sepedanya agar air yang tersisa mudah menguap, lakukan hal ini terutama untuk sepeda yang bahannya masih besi (kromoli, hiten dll) agar menghindari karat. Cek cuga lubang pembuangan air yang lazimnya berada di bawah BB, jangan sampai lubang itu tersumbat kotoran.
                                                           
                                                   Video cara mencuci sepeda


B. Tips & Trik Membersihkan Bagian-bagian sepeda :

  1. Lepas semua aksesoris yang berada di handle bar (stang), misal : bel, lampu, spidometer dll. Jika anda menggunakan V brakes lepas kabel penghubungnya dengan menekan kedua sisi calipers. Teknik melepas kabel V brakes ini berlaku juga jika goweser menggunakan V brakes pada roda belakang 
  2. Jika tidak mempunyai standar berdiri sepeda berdiri, sepeda bisa di putarutar balik sepeda anda, untuk menghindari lecet pada sadel dan grips kita dapat memakai alas yang tidak terlaku keras dan empuk misal kita dapat menggunakan matras dengan ketebalan 5 mm. Cara membalik sepeda dengan benar adalah anda berdiri di samping sepeda pegang bagian suspensi depan (down tube) dan satu tangan memegang seat post (dudukan sadel. Kemudian putar secara perlahan hingga sepeda terbalik.
  3. Melepas roda depan dan belakang, buka pengencang as roda depan dengan membuka klip  pengunci (QR) jika ada, jika sepeda anda tidak menggunakan QR, anda harus menggunakan kunci pas (biasanya no. 15) sesuai ukuran baut yang digunakan sebagai pengunci as roda depan. Untuk membukan roda belakang, lepas pengencang as roda belakang, tarik ke belakang sistem pemindah gigi Rear Derailuer (RD) secukupnya sehingga roda belakang bisa di tarik ke atas dan terlepas.
  4. Membersihkan sistem penggerak (rantai, gir, pedal, RD). Siapkan sikat dan air bersabun. Mulailah menyikat RD dengna sikat yang telah dibasahi air sabun. untuk membersihkan rantai gunakan lap kain yang lembut, basahi lap tersebut dengan air sabun, putar rantai dengan memutar pedal anda ke depan sehingga rantai berputar. Tempelkan lap pada rantai sepeda anda sehingga kotoran yang ada menempel pada lap tadi. Lanjutkan dengan membersihkan Crank (gir depan, lengan pedal dan pedal) dengan sikat yang sudah dibasahi dengan air sabun, sikat secara merata dan teliti sehingga semua bagian penggerak depan terkena air sabun dan kotoran terlepas, kemudian lap dengan lap bersih. Bersihkan pedal dan bagian sisi dalam gir dengan sikat dibasahi air sabun, lanjutkan dengan mengeringkan dengan lap bersih
  5. Membersihkan bagian bawah frame, gunakan lap kain dan air sabun. Lap secara merata ke seluruh bagian frame, handle bar (stang depan), bagian top tube (frame atas) dan seatway (frame belakang). Jangan lupa membersihkan kabel pemindah gigi dan penarik rem
  6. Membersihkan Sistem Roda : Gunakan lap kain dan air sabun atau dapat menggunakan cairan pembersih kotoran jika ada kotoran yang susah di buang,  bersihkan kotoran pada as roda, hub dan keseluruhan roda termasuk jari-jari roda. Jika menggunakan rem cakram  anda cukup sikat dengn terliti di semua bagian cakram
  7. Mengecek Sistem Roda : Pasang kembali roda depan dan belakang, pastikan QR/baut sepeda terpasang dengan baik dan dapat mengunci roda dengan sempurna. Mungkin kita sedikit menemui kesulitan untuk memasang kembali roda belakang, tipsnya masukan gir belakang di antara mata rantai dan tekan ke bawah sehingga dapat masuk ke dudukan roda belakang dengan sempurna, lakukan dengan hati-hati. Setelah semua roda terpasang cek putaran roda baik depan dan belang amati dengan seksama apakah goyang atau tidak, jika goyang kemungkinan besar jari-jari roda perlu di stel ulang, Anda dapat memperbaikinya sendiri dengan menggunakan kunci jari2 roda atau membawanya ke bengkel sepeda
  8. Cek Sistem Pengereman : merupakan salah satu bagian vital dari sepeda, jika tidak dapat berfungsi dengan baik keselamatan kita jadi taruhannya. Untuk mengecek rem roda depan berdirilah di depan sepeda anda dan tekan rem roda depan, kemudian tarik sepeda kedepan jika frame dan roda belakang terangkat berarti rem roda depan masih berfungsi dengan baik, jika tidak segera ganti kampas rem depan dengan yang masih bagus. Untuk rem roda belakang, berdirilah di depan sepeda anda dan tekan rem belakang, jika roda depan terangkat diantra sela kaki anda kemungkinan rem belakang masih berfungsi dengan baik, jika tidak segera cek dan ganti kampas rem dengan yang baru (kedua tips untuk pengecekan sistem pengereman tersebut dapat diterapkan baik rem dengan V brake atau dengan Disk Brake).  Cek semua setelan kabel atau minyak rem (disk brake dengan oli)
  9. Pelumas : tips untuk melumasi bagian-bagian penting sepeda adalah bagian rantai, shifter, sistem penggerak, roda depan dan belakang (FD-RD), pedal dan lengan pedal. Gunakan pelumas cairan khusus untuk rantai, jangan menggunakan oli bekas. Jangan melumasi BB dan Hubs dengan WD 40, karena bahan penetran tersebut dapat meluruhkan dan mengencerkan gemuk/greaser di sepeda, akibatnya benda-benda bergerak tersebut bisa aus karena greasenya hilang
                                                Vido cara merawat bagian-bagian sepeda :

                                         

C. Tips & Trik Menyimpan Sepeda :
  1. Usahakan sepeda diletakan di tempat yang setiap hari kita lalui, seperti garasi mobil atau sepeda motor yang setiap hari kita pakai untuk sekolah/kuliah/bekerja, jadi paling tidak kita sempat melihat kondisi sepeda walaupun hanya sepintas.
  2. Jangan meletakan sepeda seenaknya mis : disandarkan ke tembok, yang dapat mengakibatkan sepeda mudah terjatuh, usahakan memakai standar sepeda, sehingga sepeda bisa berdiri kokoh ditempatnya.
  3. Sepeda yang disimpan lama lebih cepat rusak daripada sepeda yang sering dipake, kalau sepeda mau disimpan lebih lama, usahakan melayang. maksudnya roda jangan kena lantai secara langsung, frame jangan kena tembok, karet-karet  (ban, grip) bungkus supaya tidak digigit tikus (diolah dari berbagai sumber)
         
Semoga bermanfaat.

Senin, 08 April 2013

Cara bersepeda yang baik dan benar


Setelah memilih dan membeli sepeda yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan bersepeda kita, tentunya kita ingin segera menjajalnya. Namun perlu diingat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum bersepeda demi keamanan dan keselamatan goweser. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bersepeda adalah :

  • Sebelum memulai bersepeda biasakan berdoa dahulu agar dijaga keamanan dan keselamatan
  • Pahami jenis, fungsi, dan kegunaan masing-masing elemen sepeda kita
  •  Periksa kondisi sepeda apakah dalam kondisi baik atau tidak
  • Gunakan perlengkapan pengaman pada saat bersepeda seperti helm sepeda,baju & celana sepeda,  dan lain-lain
  • Jika ingin perjalan jauh, bawalah perlengkapan & peralatan sepeda secukupnya (mis : cadangan ban dalam, Kunci L dll)
  • Jika masih pemula, jangan bersepeda sendiri dengan jarak yang jauh. lebih baik bersepeda dengan yang sudah ahli, sehingga apabila terjadi sesuatu kita bisa minta bantuan.
  • Pengendara harus minum air ketika bersepeda dan sesudahnya. Untuk mengganti kalori yang dikeluarkan.
  • Latihan dilakukan secara bertahap, intensif dan teratur. disesuaikan dengan kondisi daya tahan tubuh.
  • Tidak melakukan latihan yang bersifat berlebihan, overdossis yang mengakibatkan kelelahan yang sangat. Segera beristirahatlah bila merasa capek
  • Jarak tempuh yang disarankan untuk olahraga yang bersifat kebugaran adalah dibawah 20 kilometer, dianjurkan untuk latihan rutin untuk menjaga stamina sejauh 15 km saja dan dilakukan tidak lebih dari 3 kali seminggu
  • Pemanasan mutlak dilakukan sebelum melakukan aktivitas bersepeda.
  • Jarak tempuh yang dilakukan untuk berolah raga yang ideal antara 40 km sekali jalan. Untuk mereka yang berusia 40 tahun ke atas, jarak tersebut idealnya ditempuh dengan kecepatan antara 22 - 27 km/jam. Bagi yg muda bisa lebih cepat lagi.
  • Kondisi tubuh harus dalam keadaan fit saat bersepeda, tidur yg cukup sebelumnya.
  • Posisi sadel harus lebih tinggi diatas kemudi sehingga ketika lengan memegang kemudi, otot tidak terlalu tegang dan bisa bergerak dengan leluasa.
  • Kaki bisa direntangkan lurus, sehingga telapak kaki menyentuh pedal dalam posisi rata.
  • Gunakan ujung kaki sebagai tumpuan untuk mendapatkan tenaga yang maksimum.
  • Meskipun tubuh dalam posisi membungkuk, kepala harus tegak ke depan sehingga dapat melihat ke arah depan dengan baik. 
  • Jika anda ingin bersepeda di jalan raya, dan ingin bermanuver (mis. belok/menyebrang) berilah sinyal terlebih dahulu (mis. dengan tangan)  yang menunjukan niatan anda ke pengguna jalan yang lain bahwa anda ingin bermanuver.
  • Semoga bermanfaat

Kamis, 21 Maret 2013

Danau Cibeureum (tempat melepas lelah Goweser Bekasi)


Para goweser bekasi tentunya kenal dengan danau ini. Danau Cibeureum adalah danau yang letaknya di daerah tambun persisnya di belakang perumahan Grand Wisata Tambun. Danau ini tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil. Sekitar danau masih terhampar luas tanah merah yang ditumbuhi alang-alang. Sedangkan dipinggir danau masih banyak pohon yang rindang dan juga warung yang menyediakan tempat duduk sekaligus menjual makanan dan minuman. Disini juga ada beberapa pedagang yang menjual baju/celana sepeda atau aksesoris sepeda lainnya

Setiap hari minggu / libur biasanya danau ini dijadikan tempat melepas lelah para goweser bekasi setelah mengayuh sepeda beberapa jam. Warung disekitar danau juga menyediakan tempat khusus "sandaran" sepeda. Disini kita bisa minum air kelapa, teh, jahe dan minuman lainnya. Kudapan juga disediakan warung seperti kacang rebus, bakwan, tempe goreng, dll. Sambil makan dan minum kita bisa menikmati semilir angin, suara gemercik aliran air danau yang mengalir ke sungai kecil dan juga keindahan danau.

Karena letaknya yang strategis dan ditunjang panorama yang indah serta sarana lainnya, Goweser Mugati sering menjadikan tempat ini sebagai tempat melepas lelah. Berikut ini beberapa penampakan goweser Mugati di Danau Cibeureum 

                                                 

Bagian-bagian Sepeda

Seorang Goweser tentunya harus mengetahui bagaian-bagian /komponen sepeda. Tetapi kita kadang dibuat bingung, karena bagian-baigan/kompenen sepeda banyak yang menggunakan istilah dengan bahasa inggris bukan menggunakan bahasa indonesia. Tentunya ini dapat menyulitkan apabila kita ingin mengganti bagian/komponen sepeda kita.

Berikut ini saya coba rangkumkan beberapa istilah bahasa inggris bagian-bagian / komponen sepeda ke bahasa indonesia (mohon maaf jika belum lengkap)  :




 1. Handlebar :  Stang Sepeda
 2. Grip : Pegangan pada stang sepeda
 3. Top Tube : Merupakan bagian dari frame sepeda bagian atas, Tips: Sesuaikan
      ukuran frame dengan tubuh anda
 4. Down Tube :  Merupakan bagian dari frame sepeda, melintang dari HeadSet
      terhubung langsung dengan top Tube Seat, Stay dan Rumah BB (buttom Bracket)
 5. Seat Stay : Merupakan bagian belakang frame. Untuk MTB dual suspension Seat
      Stay biasanya berupa swingarms (lengan ayun) terhubung dengan frame
      menggunakan suspensi belakang.
 6. Shifter : Grupsets (komponen) pemindah gigi tranmisi, berfungsi untuk
     menggerakan FD (front derailleur) dan RD (rear derailleur),
 7. Headset : Tiang penahan bagian stang sepeda dari garpu sampai ke frame dan
     kemudi sepeda
 8. Stem : penghubung tiang garpu depan ke stang sepeda, dijepit dengan headset
 9. V-Brake : Rem konvensional dengan karet, menjepit bagian velg untuk
      pengereman
10. Disk Brake Mechanic : Rem dengan rotor, menggunakan sistem kabel
11. Disk Brake Hydrolic : Rem dengan tekanan oli, lebih nyaman di bandingkan rem
      mekanik. termasuk rem sepeda premium. memiliki kelebihan lebih ringan ketika
      melakukan pengereman pada jari tangan butuh perawatan, kebutuhan minyak rem
      berbeda antara minerel oil dan DOT
12. Rim : Velg roda, dibagi antara vel biasa dan tubeless
13. Hub : Hub, gear, bagian tengan roda yang menyambung ke badan sepeda dan
      garpu depan dibagi QR dan TA.QR (Quick Release) sebagai standar lama,
      TA (Thru Axle) adalah hub model baru yang lebih kuat dan aman
14. Spoke : Jari-jari Sepeda
15. Rigid Fork : Garpu depan tanpa pegas
16. Suspension Fork : Garpu depan dengan pegas, memiliki sistem dari kombinasi
      angin, oli, dan per dibagi dengan Front Suspension (garpu depan pegas) dan Rear
      Suspension shock (pegas suspension bagian belakang.
17. Crank : Gigi depan terhubung ke pedal sepeda dibagi menjadi single ring, double
      ring dan triple ring
18. Bottom Bracket : Silender untuk penahan gigi depan, jenis bearing pada sepeda
      baru. Sepeda lama hanya menggunakan ball bearing yang menyatu dengan crank
19. Chain : Rantai sepeda.tergantung ukuran dari speed, 7,8,9,10,atau 11. Rantai dan
      komponen untuk beda speed berbeda.
20.  Seatpost : Batang atau penahan sadel. Seatpost biasanya dinaikturunkan secara
      manual. Adjustable Seatpost adalalah jenis yang menggunakan pegas, bisa
     diturun naikan menggunakan tuas/diremote ke stang
21. Saddle : Sadel / tempat duduk sepeda
22. Cassette / Sprocket : Gigi belakang sepeda. Dibuat berbeda-beda antara 7, 8.9
      10 dan 11 speed. Jumlah speed adalah jumlah ring gigi yang ada
23. FD/RD/Rear Mechanic : Alat pemindah gigi bagian depan atau belakang
24. Hanger : Penghubung RD dengan bagian frame sepeda berguna untuk
      menggantung RD dibagian gigi belakang
25. Clamset :  Penahan seatpost, penjepit tiang bangku yang berguna untuk menaik
      dan menurunkan bangku
26. Wheelset : Roda sepeda termasuk hub, velg dan jari-jari. biasanya dirancang jadi
      satu unit dan dibuat pabrikan.
27. Tube/Tire : Ban luar
28. Inner Tube : Ban dalam
29. Tubeless : Ban sepeda tanpa ban dalam, memerlukan velg khusus tidak memiliki
      lubang  jari-jari
30. Quick Release (QR) : Kunci bagian roda, agar mudah dilepas dan dipasang
31.  Thru-Axle : Seperti Quick Release, tetapi berbentuk slot yang dimasukan ke
       garpu depan sepeda. Biasanya lebih handal dan lebih menjamin agar roda
       depan tidak mudah lepas
32. Rotor : Besi cakram sepeda jenis disk brake. dibagi ukuran 6,7,8 inch. Semakin
      besar ukuran rotor, semakin kuat daya cengkramannya
33. Presta atau Schrader : Jenis pentil ban sepeda. Presta ukuran kecil. Schrader
      ukuran besar seperti pentil ban motor
34. Brake Pad : Kanvas rem, untuk rem jenis disk brake penjepit cakram
35. Rim Tape : Pelindung ban dalam. Seperti pita yang dililitkan ke velg, berguna untuk
      melindungi bagian ban dalam agar tidak tersobek  oleh lubang jari-jari
36. Pedals : Kayuhan, merupakan komponen untuk memutar Buttom Bracket dan
      crankset sehingga sepeda bisa bergerak (digerakan ketika kita mengayuh sepeda)